19.1.15

just share

MAKALAH
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
Komunikasi
COMMUNICATION EFECTIVE 
Tanggal 5 Januari 2015


Disusun oleh:
Widya Andini (021311033)
     FISIOTERAPI 2013


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN
Jl. Kalibata raya no. 25-30 Jakarta Timur
Telp. (021) 80880882, Fax:(021) 80880883
Website: http://www.binawan-ihs.ac.id, Email: stikes@binawan-ihs.ac.id




PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang yang di bagi kepada orang lain. Berkomunikasi berarti menyampaikan suatu informasi dari sumber pesan (komunikator) kepada satu atau lebih penerima pesan (komunikan) dengan menggunakan seperangkat aturan atau cara tertentu.informasi yang disampaikan bisa menggunakan kata-kata, pesan, online, nada suara/telephone, bahasa tubuh dan lain-lain.
Komunikasi sangatlah penting di dalam kesehatan. Sebagai tenaga medis harus memiliki komunikasi yang baik karna komunikasi salah satu kunci keberhasilan tenaga medis untuk memberikan pelayan yang prima terhadap pasiennya. Sebaliknya, ketidakberhasilan tenaga medis terhadap masalah medis jika dikomunikasikan dengan baik tidak akan menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Kemampuan seorang tenaga medis untuk memiliki keterampilam berkomunikasi dengan baik terhadap pasiennya untuk mencapai sejumlah tujuan yang berbeda. Ada 3 tujuan yang berbeda berkomunikasi antara tenaga medis dan pasien :
1.      Menciptakan hubungan interpersonal yang baik
2.      Pertukaran informasi
3.      Pengambilan keputusan medis
Komunikasi  secara efektif dengan pasien merupakan dimana kita sebagai tenaga medis harus dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi secara efektif dapat membantu kesembuhan pasien lebih cepat, karena perasaan pasien berpengaruh terhadap psikilogi seseorang. Dengan terbentuknya komunikasi efektif maka akan mempermudah dalam proses pelayanan kesehatan.
Dalam melakukan komunikasi yang efektif kita sebagai tenaga medis harus mempelajari antropologi kesehatan dan komunikasi antar budaya, pentingnya mempelajari antropologi kesehatan dan komunikasi antar budaya dapat membantu kita sebagai tenaga kesehatan melakukan komunikasi dengan berbagai kebudayaan dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman dalam proses komunikasi.
Selain itu di perlukan juga sosiologi kesehatan untuk mencapai komunikasi yang efektif karena dimana kita sebagai tenaga medis ketika mendapatkan tugas pekerjaan di berbagai daerah kita harus mampu untuk cepat beradaptasi terhadap lingkungan kerja kita, untuk menciptakan itu semua kita butuh bersosialisasi kepada tetangga baru ataupun masyarakat yang ada di sekitar kita dengan itu kita kan sedikit demi sedikit tau bagai mana sifat dan karakter dari masing-masing individu. Selain itu juga kita harus dekat dengan masyarakat sekitar agar kita dapat cepat di percaya untuk merawat dan menyembuhkannya banyak juga masyarakat pedesaan yang belum tau tentang kesehatan dan lingkungan yang baik dan sehat itu seperti apa maka tugas seorang tenaga medis adalah mensosialisasikan apa yang kita ketahui kepada masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak lagi.
            Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan secara pribadi antar tenaga medis dan pasien. Dalam komunikasi interpersonal ini memerlukan paling sedikit 2 orang yaitu komunikator dan komunikan, komunikasi ini dapat terjadi secara langsung/bertatap muka amaupun tidak langsung/online.
Pada komunikasi interpersonal ini tenaga medis di tuntut untuk menjadi pendengar yang baik maka hal ini tenaga medis mendengarkan keluhan apa saja yang di alami oleh pasien. Tenaga medis harus membuat suasana menjadi kekeluargaan, tenang, bersahabat agar pasien merasa nyaman dan percaya pada tenaga medis, hal ini dapat memudahkan tenaga medis melakukan pengambilan keputusan medis.
komunikasi interpersonal yang ditutut untuk menjadi pendengar yang baik ini berkaitan dengan jurnal “effective communication” pada elemen ke 6 “active listening” dimana Active listening adalah ketika di minta untuk mendefinisikan komunikasi, kebanyakan orang menggambarkan teknik yang digunakan untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan, rasakan, ingin dsb.
Yaitu bercerita, menulis atau bahasa tubuh. bagaimanapun, ketika anda mendapat masalah yang sulit, mendengarkan jauh lebih baik dari pada berbicara dan bentuk lain dari ekspresi. Maka sebagai tenaga medis selain kita harus menjadi komunikan yang baik kita juga harus menjadi pendengar yang baik untuk pasien kita. Karena keluhan yang di derita pasien dapat membaik dengan perasaan baik juga dari penderita, dengan cara pasien menceritakan keluhan-keluhannya kepada kita mungkin dapat meringankan beban yang dialami sang pasien walaupun kita hanya bisa menjadi pendengar yang baik.
Komunikasi interpersonal ini bersifat dinamis dan dua arah, jadi tenaga medis tidak hanya fokus dengan mendengarakan apa yang di keluhkan pasien. Tapi juga tenaga medis dapat menanyakan apa yang perlu di ketahui seperti kenapa bisa terjadi, Berapa lama Atau bagai mana kronologis kejadiannya, dengan pertanyaan seperti itu kita sebagai tenaga medis mendapatkan sedikit informasi dari pasien. ketika pasien menanyakan hal tenaga medis di harapkan kita sebagai tenaga medis mampu menjawab dengan baik hal ini merupakan komunikasi membutuhkan umpan balik. Jadi tenaga medis dan pasien harus saling koperatif dalam melakukan konsultasi agar menciptakan suatu komunikasi yang baik dan tidak ada kekeliruan.
Komunikasi secara efektif dengan pasien di antaranya dengan cara  menerapkan lisan dan proses komunikasi non verbal yang efektif, termasuk komunikasi tertulis, mengadaptasi komunikasi, di pengakuan dampak bahasa, budaya, kemampuan, usia, jenis kelamin dan status kesehatan, menangani kemungkinan kebutuhan komunikasi kelompok tertentu, menyesuaikan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan klien tertentu, resolusi Konflik, mendengarkan secara aktif. Menunjukkan strategi komunikasi yang biasa digunakan dengan klien dalam kaitannya dengan
1.      melakukan konsultasi yang efektif / wawancara
2.      menguraikan intervetensi yang di usulkan
3.      memberikan instruksi
4.      menerima dan memberikan umpan balik
Komunikasi bisa di lakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang di lakukan secara langsung, bertatap muka satu sama lain. Dalam komunikasi verbal tenaga medis dapat memulai dengan memperkenalkan diri sebelum melakukan tindakan yang lainnya, lalu setelah mendengarkan berbagai keluhan dari pasien terapis sebelum melakukan treatmentnya terapis di minta untuk menjelaskan apa saja prosedur treatment, apa saja yang akan di berikan dan lain-lain hal ini dimaksudkan agar pasien tidak kaget dengan treatment yang di lakukan.
Saat berkomunikasi dengan pasien, tenaga medis dapat menggunakan bahasa yang formal tetapi tidak membuat pasien menjadi tegang dan tidak nyaman penggunaan bahasa dapat di lihat dengan melihat karakter sang pasien karna bahasa informal atau tidak resmi di anggap tidak professional. Gunakan juga bahasa yang  biasa yang mudah di mengerti pasien, saat berhadapan dengan pasien berhati-hatilah jika anda tenaga medis ingin melakukan humor hal ini untuk berjaga-jaga agar pasien tidak tersinggung dengan apa yang dikatakan tenaga medis.
Hambatan pada komunikasi verbal adalah ketika pasien yang bersangkutan berbeda bahasa. Tenaga medis mungkin kesulitan jika pasien yang ditanganinya sulit mengungkapkan apa yang di keluhkannya hal ini membutuhkan juru bicara atau sang pasien bisa membawa saudara atau teman yang bisa mengartikan kepada tenaga medis agar tidak terjadi kesalah pahaman yang akan berakibat fatal untuk tindakannya dan juga gunakan nada suara yang positive agar sang pasien tetap merasa nyaman.
Komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh, kontak mata, bahasa isyarat,ekspresi wajah, posture, gesture, kontak mata dan lain-lainnya. Komunikasi secara non verbal lebih berpengaruh daripada komunikasi verbal, Penelitian memperkirakan bahwa komponen non-verbal yang terdiri dari 55%  sampai  97% dari komunikasi.
Dalam komunikasi non verbal ini tenaga medis dapat menghindari pertanyaan seperti “apa yang aku katakana?” di ganti dengan mengubah pertanyaan ke sebuah pemikiran pasien atau apa yang pasien rasakan seperti “apa menurut anda suara ini?” kebanyakan komunikasi non verbal bermanfaat ketika terapis atau tenaga medis melakukan tindakkan atau melakukan treatment.
Ketikan terapis melakukan tindakan maka terapis dapat mengecheck apakah pasien mengalami rasa sakit atau pasien tidak nyaman itu dapat di ketahui dari ekspresi pasien. Tenaga medis harus dengan cepat membaca ekspresi pasien, apakah ada perubahan sebelum tindakan, apakan pasien merasakan nyaman ditreatment oleh sang terapis, atau pasien menggerutkan wajahnya yang mengartikan pasien tidak nyaman atau kesakitan.
Komunikasi verbal dan nonverbal ini melibatkan suatu komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang di lakukan dan dirancang untuk tenaga medis, dimana seorang tenaga medis membantu masalah yang di hadapi oleh pasiennya melalui proses komunikasi. Tujuan komunikasi terapeutik untuk membina hubungan interpersonal antara tenaga medis dan pasien, dalam membantu mengurangi beban perasaan dan pikiran yang di derita klien, demi kesembuhan pasien.
Hubungan pasien dengan tenaga medis adalah hubungan yang saling menguntungkan hubungan yang saling mempengaruhi baik perasaan, pemikiran dan tingkah laku komunikasi interpersonal devito meliputi :
  • Keterbukaan (opennes) : kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi.
  •  Empati : empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui  apa yang sedang dialami pada suatu saat tertentu,dari sudut pandang orang lain.
  • Dukungan : situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung secara efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan terdapat sikap mendukung individu memperlihatkan sikap  dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategi.
  • Rasa positif : seseorang harus memiliki rasa posotif terhadap dirinya mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi kumunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
  • Kesetaraan (equality) :  komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.

·         Perawat harus menghargai keunikan klien menghargai perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga,budaya dan keunikan setiap individu.
·         Kejujuran (trustworthy) kejujuran adalah modal utama dalam melakukan komunikasi terapeutik tanpa adanya suatu kejujuran mustahil dapat membina hubungan yang saling percaya, klien akan jujur apa bila dalam memberikan informasi yang benar bila perawat dapat di percaya.
Dari ketiga elemen pada “effective communication”  berkaitan dengan beberapa buku yang sudah saya pelajari di antaranya buku antropologi kesehatan dimana antropologi kesehatan membahas disiplin budaya yang memberi perhatian pada aspek aspek biologis dan sosial budayadari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara cara interaksi antara keduanya di sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
Buku komunikasi antar budaya, merupakan komunikasi yang menyatakan identitas sosial dan menjembatani perbedaan antarbudaya, komunikasi antarbudaya yang intensif (sering) dapat mengubah cara pikir, persepsi dan sikap seseorang. Komunikasi antarbudaya yang efektif meliputi kemampuan seseorang dalam menyampaikan maksud, berinteraksi, menyesuaikan kebudayaan dan jaminan diri dalam memasuki budaya asing dengan baik.
Komunikasi antarbudaya yang efektif meliputi kemampuan seseorang dalam menyampaikan maksud, berinteraksi, menyesuaikan kebudayaan dan jaminan diri dalam memasuki budaya asing dengan baik. Buku komunikasi terapeutik, komunikasi terapeutik komunikasi yang di lakukan dan dirancang untuk tenaga medis, dimana seorang tenaga medis membantu masalah yang di hadapi oleh pasiennya melalui proses komunikasi.
Tujuan komunikasi terapeutik untuk membina hubungan interpersonal antara tenaga medis dan pasien, dalam membantu mengurangi beban perasaan dan pikiran yang di derita klien, demi kesembuhan pasien. Buku psikologi kesehatan, dimana buku ini menjelaskan tentang bagian dari psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan fungsi kesehatan individu terhadap diri dan lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang terkait dengan problematika kesehatan individu. 
Psikologi Klinis merupakan ilmu  yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya. Selain itu, tugas yang dihadapi psikologi klinis, adalah memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien dan cara pasien menyelesaikan aspek kepribadian untuk tujuan orientasi teoritis studi klinis mengenai kepribadian terdapat 3 aspek kepribadian yang pelu dipahami :Motivasi, Kapasitas dan Pengadilan.
      Kita sebagai tenaga medis harus pandai berkomunikasi agar meminimalisir konflik yang akan terjadi apabila penyampaian tidak sampai dengan baik. ketika mendapatkan suatu hambatan berupa konflik ingat apa yang telah di jelaskan di atas bahwa kita harus pandai untuk mendengarkan segala keluhan yang ada, tetap tenang dan menggunakan komunikasi yang jelas dan padat, jangan terpancing emosional kita tetap harus tenang.
sumber-sumber potensi konflik :
  1. Pasien tujuan dan harapan yang berbeda dari orang-orang dari terapi fisik  
  2. Kabur antara hubungan pribadi dan profesional / batas-batas.
  3. Berbeda kepribadian, gaya dan nilai-nilai

pencegahan konflik :
  •    Berkomunikasi tujuan dan harapan jelas – baik dalam verbal dan dalam bentuk tertulis, jika sesuai.
  • Menjadi hormat di sepanjang waktu-dengan mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan hormat.
  • Menjadi hormat di sepanjang waktu-dengan mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan hormat.

manajemen konflik :
  • ·         Menemukan waktu yang tepat dan tempat untuk mengatasi situasi menantang yang akan memungkinkan emosi kemarahan, ketakutan, atau pembelaan mereda sebelum memulai percakapan dengan pasien. Menyisihkan prasangka tentang pasien atau situasi untuk terlibat dalam diskusi sopan tentang bagaimana untuk menyelesaikan masalah.
  • ·         Menegosiasikan kembali ketentuan hubungan terapeutik-solusi dokumen dan/atau rencana disepakati dimana tepat.
  • ·         Ketika sebuah resolusi tidak tercapai, rencana transisi mulus dari situasi yang menjamin bahwa kebutuhan pasien untuk perawatan aman dan efektif yang berkelanjutan tidak terganggu.





                                            PEMBAHASAN
Keterkaitan komunikasi efektif tersebut dengan beberapa buku diatas dapat membantu atau meciptakan komunikai yang efektif. Maka dapat disimpulkan dalam menjalankan atau melakukan komunikasi secara efektif diperlukan pemahaman dari berbagai buku yang sudah di bahas di atas, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman dalam proses komunikasi dengan budaya yang berbeda.
Keterkaitan dari beberapa buku di atas dengan jurnal yang saya amati bahwa dalam menciptakan komunikasi yang efektif ada beberapa elemen yang dapat kita pelajari, diantaranya  “pengengar aktif” yaitu ketika diminta untuk mendefinisikan komunikasi, kebanyakan orang menggambarkan teknik yang digunakan untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan, rasakan, ingin dsb. Yaitu bercerita, menulis atau bahasa tubuh. bagaimanapun, ketika anda mendapat masalah yang sulit, mendengarkan jauh lebih baik dari pada berbicara dan bentuk lain dari ekspresi.
Ketika kita mampu menjadi pendengar yang baik untuk klien maka itu dapat berpengaruh terhadap perasaan klien, sehingga ia merasa dirinya jauh lebih baik dari sebelumnya dan ia akan merasa puas akan pelayanan yang kita berikan. Komunikasi yang efektif akan berpengaruh pada kesembuhan pasien.
Pada elemen kedua menurut keterkaitan antara buku dan jurnal bahwa komunikasi berpengaruh terhadap kebudayaan antar individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Kebudayaan memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda sehingga kita sebagai tenaga medis harus memahami budaya dan prilaku pasien yang memiliki karakteristik yang  berbeda.
Pada elemen ketiga menurut buku dan jurnal yang saya baca dimana komunikasi secara efektif dilakukan dengan sesame tenaga medis, contohnya Komunikasi Antara Dokter dan terapi fisik mahasiswa atau baru lulus. Semua terapis setuju bahwa kesulitan komunikasi utama bagi mahasiswa dan lulusan baru adalah keengganan untuk berkomunikasi dengan dokter karena mereka merasa terintimidasi oleh dokter. Para responden mencatat bahwa siswa sering tidak memiliki pengalaman untuk tahu kapan atau apakah mereka harus menghubungi dokter. Salah satu rekomendasi adalah bahwa tanggung jawab utama dari terapi fisik departemen pengawas harus membuka jalur komunikasi dengan dokter untuk siswa dengan membuat perkenalan pribadi dan memperkuat hubungan independen yang sesuai dengan siswa. Saran lain adalah bahwa siswa hadir selama tatap muka dan percakapan telepon antara terapis berpengalaman dan dokter untuk mengamati perilaku model peran yang tepat. Salah satu terapis menyatakan bahwa mahasiswa dan lulusan baru enggan untuk telepon dokter karena mereka takut menjadi salah atau muncul tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
·         Terapis menyarankan bahwa satu-satunya cara untuk mengatasi rasa takut ini adalah meningkatkan frekuensi komunikasi antara dokter dan mahasiswa. Saran lain oleh terapis yang untuk membuat komunikasi dengan dokter "pendek dan manis,"
·          untuk menghubungi dokter bila Anda tahu bahwa mereka memiliki waktu untuk berbicara dengan Anda
·         untuk mengenal para dokter untuk mengembangkan kepercayaan. Para dokter mengira bahwa komunikasi merupakan keterampilan penting bagi terapis dan itu harus dikembangkan di sekolah. Salah satu dokter menyarankan menggunakan role play: ".
Masukan siswa di 'kursi panas' untuk menyajikan ide-ide nya dengan ringkas, dengan cara baik-terorganisir, terutama dalam pengaturan tim rehabilitasi" Dua dokter menyebutkan telepon sebagai intrusi dan menyarankan siswa untuk menghindari menggunakannya tanpa pandang bulu. Dokter tersebut menyatakan bahwa mereka tetap sangat sibuk dengan pasien dan bahkan panggilan telepon lima menit ada yang mengganggu. Terapis fisik harus di dorong untuk mengembangkan hubungan individu dengan masing-masing dokter yang di dasarkan pada persepsi-checking dan kompetensi keterampilan komunikasi.
      Banyak keuntungan bila kita menjalin hubungan yang baik dengan sesame tenaga medis, apa bila kita membutuhkan pertolongan akan menjadi mudah ketika kita saling mengenal dan juga akan mudah berdiskusi tentang berbagai macam konflik yang ada di lingkungan sekitar.
Pada element ke empat keterkaitan antara buku dan jurnal dimana ini berkaitan dengan sosiologi kesehatan, contohnya pada saat melakukan  penyuluhan atau ketika dokter mendapat tugas untuk pengabdian di pedesaan maka ia harus pandai besosialisasi dengan baik agar masyarakat awam paham akan hidup sehat. Sehingga sosialisasi tersebut dapat menciptakan komunikasi secara efektif.
Pada element ke lima Mana perawatan pasien dipengaruhi dengan cara apapun, jelas dan dokumentasi lengkap sangat penting: fakta-fakta situasi, tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah ini, dan solusi atau kesepakatan dicapai

KESIMPULAN
            Komunikasi antar tenaga medis dan pasien yang sukses dan komunikatif serta berdampak positif bagi pasien. Hal ini berdampak pada kualitas efektif dari komunikasi tenaga medis dan pasien merupakan penentuan utama dari kepuasan pasien dan kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan. Secara khusus hubungan interpersonal tenaga medis dan pasien yang baik dan meningkat ketika konteks komunikasi interpersonal berlangsung denan keramahan tenaga medis, perilaku sopan, percakapan social,perilaku mendorong dan empatik dan membangun kemitraan dan ekspresi selama konsultasi. Pada intinya sebagai tenaga medis harus pandai berkomunikasi untuk menjalin kenyamanan antara tenaga medis dan pasien tersebut.

17.1.15

Motor Control


HUBUNGAN POSTURAL CONTROL DENGAN LOCOMOTION

Postural Control
Postural control adalah kemampuan untuk menegakkan kepala (sejajar), batang tubuh, dan lengan dan tungkai untuk mempertahankan dan mendapatkan kembali keseimbangan dan melindungi ketika jatuh (stabilitas) atau Istilah dari balance, equilibrium, dan postural kontrol merupakan sinonim yang berarti mekanisme tubuh untuk mempertahankan dirinya agar tidak jatuh dan tetap seimbang. Postural control memiliki proses yang kompleks yang meliputi sensoris dan motoris.
Sensoris ini merupakan dasar untuk keseimbangan yang dinamis apabila salah satu mengalami kerusakan maka keseimbangan atau stabilitas  dari postural akan mengalami gangguan. Pada komponen sensoris, seluruh pergerakan baik locomotion maupun non locomotion di pengaruhi oleh sensoris reseptor visual, auditorius, reseptor raba dipermukaan tubuh, atau jenis reseptor lain,  sistem sensorik merupakan hal yang penting dalam prinsip dasar kontrol postur.
Sensoris ini berperan dalam mempertahankan keseimbangan saat gerak locomotion maupun non locomotion, monitoring saat melakukan gerak agar gerakan terarah, mengatur dan mengidentifikasi pergerakan dengan keadaan dilingkungan sehingga mengaktivasi otot-otot yang sinergis dalam melakukan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan tubuh maupun keseimbangan gerakan yang utama adalah gravitasi, adapun reseptor sensoris , baik berupa reseptor visual, auditorius, reseptor raba dipermukaan tubuh, atau jenis reseptor lain,  sistem sensorik merupakan hal yang penting dalam prinsip dasar kontrol postur. Sensoris ini berperan dalam mempertahankan keseimbangan saat gerak locomotion maupun non locomotion, monitoring saat melakukan gerak agar gerakan terarah, mengatur dan mengidentifikasi pergerakan dengan keadaan dilingkungan sehingga mengaktivasi otot-otot yang sinergis dalam melakukan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan tubuh maupun keseimbangan gerakan.
System vestibular merupakan sensoris yang turut mempengaruhi locomotion, selain sebagai sensoris, ia pun bekerja sebagai traktus vestibular yang turut berperan pada locomotion. Sistem ini penting dalam keseimbangan, control kepala, dan gerak bola mata yang berperan dalam mengidentifikasi benda yang bergerak disekitar, sehingga dapat melakukan control gerak yang dipengaruhi control postur dalam bersikap maupun menghindari suatu lingkungan. Output yang dihasilkan dari nucleus vestibular ini adalah menginervasi otot-otot proksimal, otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural), sistem ini bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural. Pada traktus vestibular, traktus ini umumnya memfasilitasi aktifitas motor neuron yang berproyeksi pada otot-otot ekstensor dan meninginhibisi aktivitas motor neuron yang berproyeksi pada otot-otot fleksor, traktus ini berhubungan dengan gerakan halus terutama tangan dan kaki.
Komponen kedua  adalah central processing yang berfungsi untuk meletakan lokasi titik gravitasi yang selalu berubah ubah dalam setiap posisi gerakan dalam locomotion dalam waktu yang cepat. menata respon sikap, serta mengorganisasikan respon dengan sensorimotor.
Kompenen ketiga adalah efektor (Motoris), Efektor berfungsi sebagai perangkat biomekanik untuk merealisasikan renspon yang telah terprogram di pusat, yang terdiri dari unsur lingkup gerak sendi, kekuatan otot, dan respon otot-otot postural yang sinergis.
a.      Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang memerlukan keseimbangan yang tinggi
b.      Kekuatan Otot (Muscle Strengh)
Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau group otot menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun secaca statis. Kekuatan otot dihasilkan oleh kontraksi otot yang maksimal. Otot yang kuat merupakan otot yang dapat berkontraksi dan rileksasi dengan baik, jika otot kuat maka keseimbangan dan aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik seperti berjalan, lari, bekerja ke kantor, dan lain sebagainya.


c.       Respon Otot-Otot Postural yang Sinergis
Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu.
Kita membutuhkan kontrol postural yang baik untuk berdiri melawan gravitasi dan melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. Untuk mempunyai control postural yang baik, maka ada 2 tugas penting yang harus di lakukan oleh saraf :
·         Memasukkan dan menyatukan informasi sensorik dari barbagai sumber untuk membuat asesmen konstan terhadap posisi dan gerakan tubuh dalam ruang.
·         Menghasilkan kekuatan yang terkontrol dan memadai pada aktivitas otot yang relevan di tubuh untuk secara konstan mempertahankan kestabilan.
Postural control Mengontrol posisi badan agar tetap dalam keseimbangan dengan tujuan untuk stabilisasi dan orientasi dengan tujuan Kemampuan untuk mempertahankan pusat berat tubuh, COM, COG pada ruang batas yang disebut stability limit. stability Limit sendiri adalah batasan area  dimana tubuh bisa mempertahankan posisi tanpa merubah base of support (BOS) hal ini bisa dilatih menggunakan ankle rocker. Stability limit tidak selalu tetap dapat berubah tergantung dari task, individual dan environment.
Postural sangat dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi yang merupakan input afferent yaitu berupa kekuatan konstan kearah bawah dimana kita harus selalu berinteraksi dengannya untuk dapat melakukan gerakan yang selective gravitasi juga membangun balance dan agonistic activity, centre of gravity (COG), line of gravity (LOG), ground reaction force (GRF), base of support (BOS). Gaya gravitasi dan GRF merupakan kekuatan eksternal (eksternal force) yang memberikan tekanan terus-menerus kepada tubuh. Besar tekanan gravitasi sama dengan besar tekanan Ground Reaction Force (GRF). Kedua tekanan tersebut memberikan informasi sehingga tubuh dapat melakukan prediksi untuk menjaga keseimbangan berupa penyesuaian pada BOS dan COG agar dapat tetap seimbang. Sehingga kemampuan tubuh untuk tetap tegap merupakan reaksi dari otot postural (anti gravity muscle) yang melawan gaya gravitasi.
COG titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu berada di titik ini maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravity berpindah sesuai dengan arah atau perpindahan berat. LOG adalah garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh. BOS adalah Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.
Pada gambar diatas dapat di ketaui bahwa perubahan posisi tubuh akan diikuti oleh perubahan letak COG yang memungkinkan tubuh untuk tetap seimbang. Postural control membuat kita untuk mampu :
  1.  Mempertahankan berbagai macam posisi tubuh   
  2. Transfer berat badan dan kembali ke posisi semula
  3. Menyediakan pola acuan dan stabilitas untuk gerakan selective dari mata, kepala atau organ tubuh kita yang lain
  4. Bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
  5. Memberikan tugas kognitive saat bergerak (dual task)
  6. Melakukan kegiatan secara mandiri dalam lingkungan yang selalu berubah

Locomotion

Gerak locomotion merupakan gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga dengan adanya perpindahan tubuh (trevelling) dari satu titik ke titik lain. Gerakan gerakan tersebut merentang dari gerak yang sifatnya sangat alamiah mendasar seperti merangkak, berjalan, berlari dan melompat, hingga kegerakan yang sudah berupa keterampilan khusus seperti meroda, guling depan, hingga handspring dan back-handspring. Gerakan locomotion adalah gerakan dinamis yang dilakukan secara terus menerus

Hubungan Postural Control dengan Locomotion
                Dalam kehidupan sehari-hari manusia bergerak untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam bergerak tubuh kita dituntut untuk seimbang atau stabil. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi (Delitto, 2003). Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi menjadi 2 yaitu statis dan dinamis (Abrahamova & Hlavacka, 2008).
                Locomotion merupakan gerakan dinamis yang melibatkan perpindahan beban dan juga gerakan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Pergerakan locomotion akan baik jika postural control tersebut baik. Dalam control postural melibatkan gravitasi, core stability berperan sebagai pengstabil tubuh, penguat tubuh, dan pertahanan tubuh.
Dalam kasus stroke kita biasanya akan menemukan banyak gangguan yang bersifat fungsional. Gejala stroke dapat bersifat fisik, psikologis, dan atau perilaku. Gejala fisik paling seiring ditemui adalah hemiparalisis, kelemahan, hilangnya sensasi pada wajah, lengan atau tungkai disalah satu sisi tubuh, kesulitan bicara dan atau memahami (tanpa gangguan pendengaran), kesulitan menelan dan hilangnya sebagian penglihatan disatu sisi.
Selain itu, Kelemahan ektremitas sesisi dan postural control yang buruk serta ketidakstabilan pola berjalan merupakan aspek-aspek pada pasien stroke yang tidak terpisahkan. Kelemahan dari lengan, kedua tungkai, kelemahan sebagian otot-otot wajah merupakan hal umum yang terjadi pada pasien stroke.
Walaupun demikian, itu semua berhubungan dengan masalah pada otot-otot aksial yang melemahkan kontrol tubuh (postural control) dan proses berjalan. Pasien dengan stroke juga akan mengalami berbagai gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan berdiri pada pasien stroke berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengatur perpindahan berat badan dan kemampuan otot-otot postural yang menurun sehingga kesetimbangan tubuh menurun. Pasien dengan stroke berulang biasanya memiliki masalah dengan kontrol postural, sehingga menghambat gerakan mereka. Keseimbangan juga merupakan parameter bagi pasien stroke terhadap keberhasilan terapi mereka.
Pada pasien stroke, mereka berusaha membentuk gerakan kompensasi untuk gangguan kontrol postur mereka, kompensasi ini tidak selalu menjadi hasil yang optimal. Pasien dengan gangguan keseimbangan yang moderat hingga berat menggunakan banyak gerakan tambahan sebagai kompensasi dari defisit motorik nya, sedangkan untuk pasien dengan gangguan keseimbangan yang ringan, mereka memiliki kemampuan melakukan gerakan yang hampir sama dengan pola gerak normal.
Gangguan sensoris dan motorik post stroke mengakibatkan gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot termasuk otot-otot postural, penurunan fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik dan sensorik. Fungsi yang hilang akibat gangguan kontrol motorik pada pasien stroke mengakibatkan hilangnya koordinasi, hilangnya kemampuan merasakan keseimbangan tubuh dan postur dan juga keseimbangan untuk memindahkan beban seperti berjalan. Kesulitan membentuk dan mempertahankan postur yang tepat dapat diketahui saat pasien melakukan gerakan ke berdiri maupun ke duduk. Penurunan fungsi otot pada ekstremitas bawah mengakibatkan penurunan kemampuan untuk menyanggah, menahan dan menyeimbangkan massa tubuh. Selain itu terjadi kesulitan untuk memulai, mengarahkan, mengukur kecepatan kemampuan otot untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Keterlambatan untuk aktivitas otot dan melambatnya pembentukan gerakan memperngaruhi stabilitas serta respon kecepatan keseimbangan tubuh. Karena hal tersebut diatas menyebabkan banyak dari pasien stroke mengalami penurunan kemampuan hingga terjatuh saat mulai gerakan berdiri dan berjalan.
Maka dari itu postural control merupakan landasan dari suatu gerakan yang seimbang, jika seseorang memiliki postural control yang baik maka gerakan locomotion akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan postural control dan locomotion (gerakan) merupakan suatu hal yang berkesinambungan satu dengan yang lain dimana locomotion sangat memerlukan postural control yang baik untuk menghasilkan locomotion (gerakan) yang sempurna. Dan Mengapa saling mempengaruhi? Karena pada saat melakukan locomotion, postural control sebagai fungsi ganda yang dibutuhkan untuk orientasi dalam pergerakan ini dan sebagai stabilisasi postur yang turut mempengaruhi pada stabilisasi gerakan, agar locomotion yang dilakukan tidak terlalu over atau kurang. Sehingga locomotion yang diharapkan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan harapan.
Postural control dan locomotion bekerja bersamaan dan saling bersinergi, karena pada hal ini, sistem yang bekerja pada postural control, bekerja juga pada locomotion dengan jalur yang sama.
 Fungsi ganda usculo postural didasarkan pada empat komponen yaitu:
·         Nilai acuan, seperti orientasi segmen tubuh dan posisi pusat gravitasi (representasi internal dari tubuh atau skema tubuh postural);
·         Masukan multiindrawi mengatur orientasi
·         Stabilisasi segmen tubuh
·         Reaksi postural fleksibel atau antisipasi untuk pemulihan keseimbangan setelah gangguan, atau stabilisasi postural selama gerakan sukarela


Sumber  :

UEU-Course-948-Modul gerak dan fungsi.new.pdf

UEU-Course-945-6.Modul praktek terapi latihan.pdf

Modul_1_Lokomotor.pdf

Tugas_Perkembangan_dan_gerak.pdf

unud-786-1413682297-bab ii

PosturalControl.pdf

unud-786-1413682297-bab ii (1)

unud-786-1413682297-bab ii



3.1.15

helloo i'm Widya

Hei... 
Entah yang keberapa kalinya gue bikin Blog dan berkali-kali juga ga keurus dan buat account baru lagi pfffft... oke, kali ini gue bakalan coba ngurus, coba nulis dan coba sharing yang gue tau ke kalian hehehe karna gue baru mau coba nulis so maklumin aja kalo tulisan gue ga bagus-bagus amat maklum masih amatiran hihihi

Ada pepatah bilang ‘tak kenal maka tak sayang’ maka dari itu biar readers saying sama gue dan stay tune terus sama tulisan gue dan karna ini lembar pertama di blog gue, gue mau kenalin diri gue dulu ..

Perkenalkan, nama gue Widya Andini enaknya panggil gue Widy tinggal di pertengahan antara depok dan bogor lahir di Jakarta tercinta 19th yang lalu anak pertama hasil produk dari kota Bandung yaitu  bapak Didit dan ibu Lia. Sangat bersyukur punya keluarga yang sangat amat demokratis dan metal abis hehehe punya satu orang adik yang bedanya 13th jauh banget ya? Emang tapi mau di katakan apa lagiiii

Sekarang aktivitas gue hmmm gue sekarang semester 3 di perguruan tinggi swasta dengan jurusan Physiotherapy.. ada yang tau apa itu physiotherapy? Suka kesel sama orang-orang awam yang bilangnya physiotherapy sama kayak tukang pijit duuuuh nyesek kalo ada yang bilang gitu, soalnya gue pribadi ngerasain banget gimana susah dan puyengnya belajar anggota tubuh, ngapalin otot, kasus dan segala macemnya..

Okeeeeey, gue jelasin dikit deh apa itu physiotherapy. Physiotherapy adalah tenaga ahli yang bertujuan meningkatkan dan menjaga kemampuan gerak dan fungsi seseorang sepanjang daur kehidupan. Dengan memfokuskan tentang bagaimana tubuh bergerak dan hal apa yang menjaga tubuh agar tetap bergerak dengan baik, fisioterapis mempromosikan hal-hal seputar kebugaran, mobilitas dan kemandirian. So, jangan pernah samain kita sama tukang pijit ya kawan-kawan hihihihi

Awalnya si cita-cita gue jadi penyanyi hahaha tapi karna Cuma kesampaiannya di kamar mandi aja yaudalah gue ganti cita-cita gue pas SMA, terbesit mau jadi dokter atau dosen karna faktor keluarga yang kerjanya mayoritas di kesehatan dan di keguruan hahaha tapi pas coba test nilai tidak mendukung dan keuangan tidak mendukung untuk kuliah di swasta dengan jurusan yang amat sangat mahal itu memutuskan  untuk yauda deh yang penting gue bisa di lingkungan rumah sakit dan tetep nanganin pasien gue searching-seacrhing apa yang terbaik buat gue alasan paling utama itu gada shift-shiftan jadi kerjanya sesuai jam kerja hahaha jadi nanti kalo gue nikah suami dan anak-anak gue masih bisa gue urus, kedua bisa buka praktek sendiri itu juga yang bikin gue tertarik sama jurusan ini, dan tenanga kerja physiotherapy di Indonesia masih sangat di cari di rumah sakit ya karna terbilang baru bahkan ada yang ga tau lho sama jurusan ini termasuk dulu teman-teman gue yang bingung sama jurusan gue… that’s it si, pas gue jalanin sampe saat ini gue semester 3 yaa dibilang masih enak lah belum keteteran tugas kayak senior gue yang gue ngeliatnya tuh kayaknya capekkkkk banget ngurusin ini itu praktek laporan dan lain-lain..

Oh iya.. sekarang gue lagi betah-betahnya di dalem rumah bukan karna jomblo ya atau gada yang ngajak tapi emang lagi kepengen Quality time sama MaPaDik dan lagi betah-betahnya nongkrongin laptop dan nonton drama-drama asal negri Gingseng semenjak kuliah gue jadi tertarik nonton-nonton drama korea mungkin karna faktor lingkungan yang mayoritas pencinta korea yang awalnya sempet mual denger mereka temen-temen gue saling tuker info tentang K-Pop, drama anythings about Korea pffft tapi karna seiringnya waktu dan gue juga lupa kenapa bisa sekarang gue khilaf nonton drama terus-terusan tapi gue bukan tipe orang yang maniak banget lho yaaaaaaaaa… Cuma sekedar mengisi jam-jam yang kosong aja dan itu juga nunggu temen download dulu hahaha ga modal ya? Abis males kalo harus streaming dan download nunggunya itu yang males sebenernya… gue lebih ikhlas streaing variety show deh, variery show di korea menurut gue ga ngebosenin bener-bener bikin lo ngakak paling recomendasi banget itu Running Man siapa si yang ga tau variety show itu? Semuanya juga bakalan ngakak ngeliat aksi-aksi para member yang super duper konyol dari mulai yoo jaesuk, ji sukjin, kim jongkook, kang garry, haha, lee kwangsoo dan si cantik song jihyo para member running man emang paling the best buat kita ngerasa happy lagi yakan? Kalo yang belum nonton you must to watch it, very recommended  bangettt!!!

Sebenernya masih banyak yang pengen gue tulis tapi karna jam sekarang udah nunjukin pukul 2:19 AM gue harus segera tidur sebelum di tegur sama ayah hihihii..

See you in the next story!!